Raja gombal itu orangnya selalu semangat, gak pernah sedih apalagi nangis walaupun lagi nggak punya cewek. Bagi Raja gombal hidup ini harus dinikmati jadi
make an enjoy aja. Senyum adalah senjata andalannya karena baginya senyum itu ibadah dan memberikan senyum ke orang adalah salah satu bentuk ibadah. Senyumnya akan terlihat manis kalau ketemu sama makhluk yang namanya cewek. Dengan pede setinggi Monas, ia akan menyapa cewek yang ia temui.
Hari ini ia bertemu dengan cewek manis berlesung pipit di halte bus pada saat menunggu bus yang akan mengantarkannya ke sebuah tujuan.Si cewek masih mengunakan baju seragam seperti seragam SPG Supermarket. Ada nama si cewek yang disematkan di dadanya. Namanya Desianty.
"Sendirian neng?" tanya si Raja gombal basa-basi sambil tidak lupa menebarkan pesona dengan senyum ampuhnya yang konon kabarnya bisa membuat jantung klepek-klepek.
Si cewek melihat ke arah Raja gombal, memandangnya dari ujung rambut sampe ujung kaki, takut kalau-kalau kaki si Raja gombal nggak napak tanah (ih..)
"Lha itu banyak orang?" kata si cewek pada awalnya dengan wajah judes.
Tapi walaupun judes, Raja gombal tetap tersenyum karena ia berpikir kejudesan bisa lumer dengan senyum.
"Oh iya ya, kok daritadi saya nggak lihat ada banyak orang, yang saya lihat cuma situ doang, habis senyumnya manis sih."
"Ih...," si cewek mencibir tapi suka.
Raja gombal mulai merapat kayak penumpang dalam mikrolet bangku enam. Ia beranggapan bahwa jika cewek mulai mencibir berarrti mulai ada respon. Biasanya tuh kalao cewek bilang tidak, itu artinya kebalikannya.
"Pulang ke mana neng?" tanya Raja gombal.
"Ya ke rumah lah, masak ke majelis taklim." jawab si cewek masih jutek.
Raja gombal kembali senyum. "Oh kirain...,"
"Situ sapa sih, pake tanya-tanya?" tanya si cewek mulai longgar.
"Kenalin saya RG."
"RG?"
"Iya RG."
"Apaan tuh RG? Kayak nama busi motor."
"Itu NGK." kata Raja gombal. Ia melihat si cewek sudah mulai lumer. Mulai open gitu dan kalau sudah begini Raja gombal bisa enak masuknya. Setidaknya sudah ada respon.
"Nama kok aneh." kata si cewek."Tapi terserah sih, mau nama RG kek, RI kek, RT kek bukan urusan gue."
"Itu singkatan." kata Raja gombal. Ya singkatan dari Raja Gombal.
"Boleh gak, abang dateng pas situ ulang tahun?" tanya Raja gombal.
Si cewek bengong. Kok ini orang bisa tahu? Batinnya sambil menatap si Raja gombal dengan penasaran. Jangan-jangan ini orang dukun beranak? Eh nggak mungkin ding, masak cowok dukun beranak? Kalo dukun santet iya.
"Situ dukun?" tanya si cewek penasaran.
Raja gombal mengeleng. "Saya bukan dukun, tapi saya bisa tahu."
"Iya sih, nanti malam saya ulang tahun," kata si cewek ahirnya terus terang. "Emang situ tahu rumah saya? Kok main mau dateng aja?"
Raja gombal mengeleng.
"Kita belum kenalan, namaku...,"
"Desianty...," potong si Raja gombal.
Desianty semakin takjub melihat si Raja gombal yang selalu menebaknya dengan benar. Jangan-jangan beneran nih cowok dukun, batin Desianty. Ia sama sekali tidak berpikir bahwa Raja gombal tahu itu semua dari nama yang ada di bajunya.
"Yaudah dateng aja kalau emang mau." kata Desianty. "Nih, aku kasih aamat rumahku ya." kata Desianty sambil mencari kertas di dalam tasnya untuk menuliskan alamat tapi ia tidak menemukannya. Yang ada tisu.
"Nggak papa, tulis di tisu aja." kata si Raja gombal.
Dan Desianty pun menuliskan alamatnya pada selembar tisu lalu memberikannya pada Raja gombal. Tidak lama kemudian bus yang ditunggu Desianty datang. Desianty pamitan dan langsung naik ke dalam bus kota yang penuh sesak oleh penumpang.
Raja gombal tersenyum manis sambil mencium tisu pemberian Desianty yang sudah bertuliskan alamat. Rejeki memang gak ke mana, batin Raja gombal sambil mengantongi tisu ke dalam saku celana jeans-nya yang sudah seminggu gak dicuci.
Ketika sedang jalan sambil senyam-senyum membayangkan rencananya itu, tiba-tiba... CROT!
Sebuah mobil melintas di depannya dengan kecepatan tinggi dan menyemprotkan air dari kubangan hingga celananya basah. Tapi Raja gombal tidak marah. Ia malah tersenyum sambil berdoa, semoga si pengendara mobil diampuni dosanya.
***
Sampai di rumah, Raja gombal langsung ganti celana dan mencuci celana jeans yang dipakainya karena kotor terkena cipratan air kubangan dari mobil.
Malamnya ia dandan rapi dan siul-siul sambil menyisir rambutnya yang basah klimis.Setelah yakin dengan penampilannya yang oke, Raja gombal dengan pedenya pun pergi dengan mencegat taksi. Masalahnya ia nggak boleh terlihat kusut di depan Desianty. Kalau naik bus atau angkot kan bajunya jadi kusut.
Ketika masuk ke dalam taksi, supir taksi bertanya. "Ke mana mas?"
Raja gombal tersadar bahwa ia belum membawa alamat rumah Desianty.
"Mas, mau ke mana?" tanya si supir taksi melihat Raja gombal yang berwajah pucat dari kaca spion mobil.
"Jalan Anu mas...,"
"Jalan Anu? Di mana itu? Perasaan selama saya menjadi supir taksi, belum pernah denger nama jalan Anu". kata supir taksi mulai kesal.
"Maksudnya anu, alamatnya ketinggalan." jawab si Raja gombal.
"Yee....," si supir taksi kesal.
Raja gombal pun turun. Begitu taksi pergi, Raja gombal baru teringat bahwa....
"Oh My God! Alamatnya...Tisunya...Celananya...!"
Begitu ia lari dan sampai di rumah, didapatinya tisu yang ada di dalam celana jeansnya sudah tidak berbentuk lagi akibat terkena cuci. Raja gombal pun hanya gigit jari. Rencana besar malam itu gagal total gara-gara lupa mengambil tisu yang ada di dalam celana jeansnya.
Nasib oh nasib....
Hyuukk Follow @Rajagombaaal